Perbedaan Frekuensi CDMA 800MHz dan 1900MHz

Frekuensi CDMA 800MHz dan 1900MHz


Perbedaan Frekuensi CDMA 800MHz dan 1900MHz

Sistem CDMA terbagi dalam 2 jenis frekuensi, yaitu 800MHz dan 1900MHz. Banyak orang berpikir klo frekuensi 1900MHz lebih bagus, makanya untuk wilayah Jakarta dipake frekuensi itu. Padahal itu adalah pemikiran yg SALAH BESAR.

Flexi dan Star One sebelumnya menggunakan frekwensi 1900MHz untuk wilayah jabotabek. Namun karena rencana pemerintah untuk membersihkan pita frekuensi 1900 MHz, untuk alokasi 3G yaitu 1920-1980MHz maka untuk konsekuensinya, Telkom Flexi ama Starone yang menggelar layanannya di range frekuensi itu, harus rela 'digusur' dari frekuensi tersebut.

Secara teknis sih frekuensi 800Mhz justru punya kekuatan sinyal yg lebih baik untuk menembus tembok-tembok bangunan. Makanya operator CDMA terbesar & terbaik di Amerika yaitu Verizon juga menggunakan frekuensi 800MHz. (CMIIW)

Karena perbedaan frekuensi itu, mangkenye kualitas sinyal operator CDMA (Flexi & StarOne) di daerah Surabaya (800Mhz) jauh lebih baik drpd Jakarta (1900MHz).
Selain itu keunggulan operator yg pake frekuensi 800Mhz adalah pelanggannya bisa menggunakan semua handphone CDMA tipe apapun (sekalipun yg harganya cuma 350 rebuan). Sedangkan untuk operator CDMA yg menggunakan frekuensi 1900MHz, pelanggannya cuma bisa pake handphone tipe dual-band aja (lebih mahal kan??).

Jadi jelas penggunaan frekuensi 1900Mhz kurang memberikan manfaat berarti.
Surabaya sebagai tempat lahirnya sistem CDMA di Indonesia, mendapatkan keuntungan dgn digunakannya frekuensi 800Mhz oleh seluruh operator di wilayah Jawa Timur.
Sedangkan Jakarta yg notabene adalah ibukota, justru di-anak-tirikan dalam hal kualitas sinyal CDMA, iye gak sih??

Mengingat frekuensi 1900MHz tidak memiliki keunggulan berarti, tentu cukup aneh kenapa di Jakarta justru pake frekuensi yg sinyalnya lebih lemah ini. Katenye sih keputusan itu disebabkan karena "alasan politis", yaitu agar kualitas sinyal CDMA di Jakarta tidak akan sebaik GSM, sehingga tidak mengancam pangsa pasar para operator GSM.

Sedangkan Fren diperbolehkan beroperasi pada frekuensi 800MHz di Jakarta, karena Fren tarifnya lebih mahal dprd Flexi & StarOne, jadi enggak dianggap terlalu membahayakan oleh para operator GSM. hmm... gitu yah....
Disinilah taktik curang operator GSM di ibukota.

Sedangkan di Surabaya, yg notabene kota pahlawan, para operator GSM tak berdaya melawan kehebatan para pahlawan CDMA yg menggunakan frekuensi 800MHz. Digunakannya frekuensi 1900Mhz oleh operator StarOne dan Flexi yg beroperasi di wilayah Jakarta (beberapa waktu yang lalu, sekarang kedua operator tersebut sudah menggunakan freq. 800MHZ), tentu menyebabkan kualitas sinyal yg tidak sebaik di Surabaya. Apalagi Jakarta cukup banyak gedung-gedung tinggi.

Hal inilah yg kadang membuat orang mengira kekuatan sinyal CDMA lebih buruk dibanding GSM. Padahal dalam kenyataanya, secara teknis CDMA memiliki 2 keunggulan utama dibanding GSM, yaitu:
  1. Spektrum sinyal CDMA lebih efisien sehingga setiap pemancar mampu menghandle lebih banyak panggilan secara bersamaan.
  2. Semenjak awal, CDMA sudah dirancang untuk transfer data kecepatan tinggi.
  3. Kompatibel dengan teknologi ke depan dan kebelakang, sehingga upgrade sistem CDMA di sisi operator tidak mengharuskan upgrade handphone para pelanggannya.
Dari sini jelas terlihat keunggulan sistem CDMA dibanding GSM.
Demikian informasi semoga menambah wawasan anda semua di dunia teknologi.