Fakta Tentang Orang Kidal

Sudah Pernah ada yang tahukah persamaan dari Paul McCartney, Angelina Jolie, dan Presiden AS Obama? Jawabannya adalah, mereka semua kidal.

Kidal adalah suatu kebiasaan kita yang selalu (lebih sering) menggunakan tangan kiri untuk melakukan pekerjaan, seperti menulis, makan, atau pegang sesuatu. Menurut The Left Handers Club, sebuah organisasi orang-orang kidal tak pernah menganggap bahwa kidal itu adalah sebuah kelainan, tapi sebaliknya, mereka berkata kalo KIDAL itu adalah KEREN !!!

Berikut ini adalah semua hal yang berhubugan dengan kidal :

JAGO GAMBAR
Gara-gara didominasi otak kanan, orang kidal jadi jauh lebih kreatif dibanding orang-orang yang biasa menggunakan tangan kanan. Otak kiri fungsinya mengatur hal-hal yang berhubungan dengan logika, sedangkan otak kanan mengatur hal-hal yang abstrak kayak seni, bahasa, musik, dan emosi.

“Itulah sebabnya, orang-orang yang kidal biasanya jago gambar. Jadi, tidak heran kalau banyak musisi, pelukis, aktor, dan seniman yang bertangan kidal,” kata psikolog yang berpraktek di Lembaga Psikologi Terapan UI ini.

Akibat otak kanan lebih dominan, anak-anak yang kidal juga biasanya punya daya khayal dan imajinasi yang tinggi, yang bikin mereka jadi lebih kreatif dibanding anak-anak bertangan kanan.

Itu kelebihannya. Kalau kekurangannya?

“Anak yang kidal biasanya lebih sensitif. Mereka juga cenderung tidak percaya diri, apalagi kalau lingkungannya tidak menerima dia sebagai orang kidal. Penelitian menunjukkan kalau kompetensi orang yang kidal dan orang yang normal itu sebenarnya sama kok,” Mbak Febi menegaskan.


GARA-GARA USG?
Sampai saat ini, tidak ada satupun dokter atau ilmuwan yang tahu pasti apa penyebab kidal. Ada beberapa teori yang mencetuskan alasan kenapa seseorang bisa kidal, tapi kebenarannya belum teruji secara pasti.

Menurut Fabiola Priscilla Setiawan, M.Psi., psikolog anak dan remaja, kidal terjadi kalau otak kanan seseorang lebih dominan dibanding otak kirinya.
“Otak kanan itu mengatur bagian tubuh sebelah kiri, sedangkan otak kiri mengatur tubuh sebelah kanan. Orang yang lebih nyaman menggunakan tubuh sebelah kiri, termasuk tangan kiri, berarti otak kanannya yang lebih dominan,” Mbak Febi (ini panggilan akrabnya) menjelaskan.

Apa penyebabnya? Bisa jadi karena faktor lingkungan, kalau seorang anak memang dibiasakan pakai tangan kiri dari kecil, atau bisa juga karena faktor genetis. “Kalau di satu keluarga ada yang kidal, kemungkinan ada anggota keluarga lain yang akan kidal juga. Misalnya anaknya, atau keponakannya,” ujar psikolog yang juga kidal ini.

SEKALI KIRI, TETAP KIRI
Penting nih! Kalau kamu kidal, jangan sekali-kali berusaha untuk berubah jadi right-hander alias pengguna tangan kanan. Termasuk kalau disuruh oleh orang tua atau guru. Kalau dipaksakan, efeknya justru bakal tidak bagus buat kamu, baik secara psikologis maupun secara prestasi. Mbak Febi ngasih contoh lewat pengalaman pribadinya, “Waktu SD prestasi saya bagus, selalu masuk rangking. Tapi begitu duduk di kelas empat, saya nggak diijinkan masuk kelas kalau saya tidak belajar pakai tangan kanan, termasuk nulis pakai tangan kanan. Itu sulit banget buat saya. Nulis jadi lambat, mikir juga jadi nggak konsen. Apalagi kalau guru lagi mendikte catatan atau ngasih soal mencongak. Sejak itu, prestasi saya langsung drop,” bilang Mbak Febi.

Si kidal yang memaksakan berubah jadi “normal” juga biasanya jadi lebih gampang cemas, tidur terganggu, tidak percaya diri, bahkan bisa jadi gagap.

Kasus ini dialami oleh Raja Inggris King George VI yang jadi gagap dan dyslexia akibat dipaksa menggunakan tangan kanan, padahal dia aslinya adalah seorang kidal.

“Tangan kanan dan tangan kiri kan dua-duanya ciptaan Tuhan. Tidak ada yang baik atau buruk. Yang penting, untuk hal-hal normatif kayak salaman, tetap dibiasakan pake tangan kanan. Tapi kalau untuk nulis atau ngelempar bola, ya silakan aja pakai tangan mana yang menurut kamu paling nyaman. Ingat, Tuhan itu nyiptain semua orang dengan kelebihan dan kekurangan. Dan, kidal itu bukan kekurangan !!”